UpdateIKN.com, Samarinda – Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim), Budi Widihartanto mengatakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 kota IHK di Kalimantan Timur (Kaltim) pada periode Juli 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,43 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan
periode sebelumnya yang mencatatkan inflasi sebesar 0,18 persen (mtm).
Sementara secara tahunan, inflasi Kaltim pada periode ini tercatat sebesar 3,56 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 3,76 persen (yoy).
“Inflasi kita secara bulanan memang relatif tinggi, tapi secara umum inflasi tahunan kita masih bagus, masih di bawah target nasional. Namun yang perlu diwaspadai, secara year to date inflasi kita sudah 2,38 persen. Artinya dalam periode 5 bulan ke depan kita harus menahan inflasi itu agar tidak lebih dari 0,43 persen, ” ujarnya saat menggelar acara silaturahmi bersama sejumlah awak media, tadi malam.
Lebih lanjut Budi Widihartanto merincikan, berdasarkan kelompok pengeluarannya, andil inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, disusul oleh kelompok transportasi. Tiga komoditas dominan penyumbang inflasi pada periode Juli 2023 adalah angkutan udara, daging ayam ras, dan rokok kretek filter.
“Angkutan Udara masih menjadi komoditas dengan andil inflasi tertinggi di periode Juli 2023 seiring dengan momen libur sekolah mendorong tingginya permintaan terhadap moda transportasi udara, ini juga yang menyebabkan tingginya harga tiket pesawat, ” terangnya.
Selain itu, lanjut dia, daging ayam ras termasuk dalam komoditas andil inflasi tertinggi yang dipengaruhi oleh terbatasnya pasokan dan kenaikan harga pakan unggas. Sementara, koreksi harga sayuran seperti kacang panjang, bayam dan sawi hijau serta penurunan harga emas perhiasan mampu menahan laju inflasi pada periode laporan.
Dalam rangka menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kaltim, TPID se-Kalimantan Timur terus berupaya melakukan upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Sebagai upaya menjaga keterjangkauan harga, telah dilakukan Gelar Pangan Murah Produk Peternakan oleh TPID Kota Samarinda pada tanggal 17 hingga 23 Juli 2023, dan Festival Pangan Lokal dan
Gerakan Pangan Murah oleh TPID Kota Bontang pada 18 Juli 2023.
Selain itu, TPID Kota Samarinda, TPID Kabupaten Kutai Kartanegara dan TPID Bontang secara aktif melaksanakan monitoring dan evaluasi
pemantauan persediaan gas elpiji 3 kg pada tingkat agen yang berhasil menahan laju inflasi bahan bakar rumah tangga.
Dikatakannya lagi, dalam menjaga ketersediaan pasokan, TPID Kutai Kartanegara juga
melaksanakan Gerakan Tanam 1.000 Hektar dan serah terima bantuan alsintan pada 3 Juli 2023.
“Sedangkan dalam kerangka komunikasi efektif, TPID Kota Samarinda melaksanakan kegiatan edukasi dan sosialisasi diversifikasi pangan dan zero food waste serta pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) kepada TP PKK di 10 kecamatan di Kota Samarinda dalam Festival Pangan Lokal pada 25 Juli 2023,” katanya.
Guna penguatan koordinasi dengan pusat, TPID Provinsi dan Kota se-Kalimantan Timur secara rutin melakukan rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi secara mingguan guna mensinergikan arahan dari TPIP kepada TPID.
Ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan terus bersinergi dalam menjalankan program
pengendalian inflasi melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif) agar Provinsi Kaltim dapat terjaga inflasinya.
“Melalui inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur
menuju Masyarakat yang lebih sejahtera,” tutupnya. (Putri/MJ)