UpdateIKN.com, Samarinda – Sebanyak 40 pejabat administrator di Kalimantan Timur (Kaltim) resmi menyelesaikan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XII Tahun 2025 yang digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kaltim. Program pengembangan kompetensi aparatur sipil negara ini berlangsung selama 105 hari atau setara dengan 908 jam pelajaran, dimulai sejak 5 Juni hingga 24 September 2025.
Pelatihan ini bertujuan mencetak pemimpin birokrasi yang profesional, inovatif, dan berintegritas tinggi untuk mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang modern.
Pelatihan PKA mengadopsi metode blended learning atau pembelajaran campuran yang menggabungkan kelas daring dan tatap muka. Peserta tidak hanya belajar secara mandiri melalui modul digital, tetapi juga mengikuti sesi pembelajaran interaktif secara langsung bersama para widyaiswara. Materi pelatihan terbagi ke dalam empat agenda utama, yakni kepemimpinan berbasis Pancasila dan nasionalisme, kepemimpinan kinerja, manajemen kinerja, serta aktualisasi kepemimpinan dalam birokrasi.
Rina Kusharyanti, selaku Kepala Bidang Pelatihan Kompetensi Manajerial dan Fungsional BPSDM Kaltim sekaligus Ketua Panitia, menyampaikan bahwa peserta PKA Angkatan XII berasal dari berbagai instansi pemerintahan di Kaltim.
“Sebanyak 13 peserta berasal dari Pemerintah Provinsi Kaltim, 6 peserta dari Pemerintah Kota Bontang, 1 peserta dari Pemerintah Kota Balikpapan, 4 peserta dari Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu, 5 peserta dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, 3 peserta dari Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, dan 4 peserta dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Meski tiga orang tidak lulus, secara keseluruhan capaian pelatihan tahun ini sangat memuaskan,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Dalam sambutannya, Nina Dewi, Kepala BPSDM Provinsi Kaltim, mengapresiasi semangat dan dedikasi seluruh peserta selama mengikuti pelatihan. Ia menegaskan pentingnya peran pejabat administrator dalam membawa perubahan birokrasi ke arah yang lebih baik.
“Pejabat administrator memiliki peran strategis dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, adaptif, dan inovatif. ASN harus terus meningkatkan kompetensi kepemimpinan agar dapat memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan responsif terhadap perkembangan zaman,” katanya.
Sementara itu, Jauhar Efendi, Widyaiswara Ahli Utama sekaligus coach peserta PKA, menyampaikan laporan hasil akhir pelatihan dan mengumumkan peserta berprestasi. Wildan Taufik dari Kesbangpol Kaltim berhasil meraih peringkat pertama. Peringkat kedua hingga kelima berturut-turut diraih oleh Indra Nopika Wijaya, Rini Wahyuni, Saipul Mujahidin, dan Muhammad Takwin. Menurut Jauhar, prestasi tersebut menunjukkan tingginya antusiasme peserta dalam menyerap ilmu kepemimpinan dan menerapkannya dalam tugas pemerintahan.
Acara penutupan juga dihadiri oleh Sudarwanto, Kepala Bidang Pengembangan ASN BKD Kaltim, yang hadir mewakili Kepala BKD Provinsi. Ia menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak dalam penyelenggaraan pelatihan dan berharap hasil pembelajaran ini dapat diimplementasikan secara nyata di lingkungan kerja.
“Kami berharap para lulusan PKA dapat menjadi motor penggerak reformasi birokrasi di instansi masing-masing dan mendorong terciptanya pemerintahan yang bersih, efektif, dan berdaya saing,” tuturnya.
Dengan berakhirnya Pelatihan Kepemimpinan Administrator Kaltim 2025, para peserta diharapkan mampu menghadirkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. (Putri/Par)