Wisata Samarinda Terancam Mandek? DPRD Masalah yang Harus Dibongkar

UpdateIKN.com, Samarinda – Kota Samarinda memiliki segudang potensi wisata yang bisa menjadi penggerak ekonomi daerah. Dari keindahan alam seperti Gunung Steling hingga wisata budaya di Pampang, peluang untuk menarik wisatawan dari luar daerah sangat besar. Sayangnya, potensi ini belum digarap maksimal akibat lemahnya infrastruktur, minimnya promosi, rumitnya perizinan, dan terbatasnya anggaran pariwisata.
Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Joko Wiratno, menegaskan bahwa jika destinasi wisata Samarinda dikelola secara serius, dampaknya akan terasa hingga sektor UMKM, perhotelan, dan industri kreatif.
“Kalau pariwisata Samarinda maju, otomatis bisnis hotel dan UMKM juga berkembang,” ujarnya, Selasa (11/8/2025).
Joko mencontohkan daerah lain seperti Bogor dan Yogyakarta yang sukses mengelola pariwisata dengan event rutin, promosi intensif, dan infrastruktur memadai. Bahkan kawasan sederhana seperti hutan pinus di Jogja mampu menarik ribuan pengunjung setiap bulan.
“Kalau di Jawa, setiap desa bisa membentuk desa wisata. Kalau dimaksimalkan, ini bisa menjadi aset daerah dan meningkatkan PAD Samarinda,” katanya.
Selain infrastruktur dan promosi, Joko juga menyoroti persoalan perizinan yang berbelit, sehingga investor enggan mengembangkan wisata Samarinda. Salah satu contohnya terjadi di kawasan Lempake, di mana pengelola mengeluhkan proses izin yang memakan waktu dan prosedur rumit.
“Kalau kita mau menarik investor pariwisata, perizinannya harus sederhana dan cepat,” tegasnya.
Joko juga mengungkapkan bahwa Dinas Pariwisata Samarinda masih bekerja dengan anggaran terbatas, sehingga banyak program pengembangan yang tidak bisa berjalan optimal. DPRD sudah merekomendasikan peningkatan alokasi dana demi mempercepat pengembangan destinasi.
Menurut Joko, selain membenahi infrastruktur dan perizinan, kunci menghidupkan wisata Samarinda adalah penyelenggaraan event secara rutin dan promosi masif, baik secara offline maupun digital. Hal ini terbukti sukses di kota lain, dan bisa menjadi model untuk mengangkat daya tarik Samarinda di mata wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Jangan sampai orang luar datang ke Samarinda hanya untuk ke mall. Harus ada destinasi menarik yang membuat mereka betah dan kembali lagi,” pungkasnya. (Melani/ADV/DPRD Samarinda)