UpdateIKN.com, Samarinda – Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat pertumbuhan pesat dalam penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto mengatakan, pada triwulan I 2024, jumlah pengguna QRIS di Kaltim melonjak 70,35 persen (yoy), diikuti dengan kenaikan jumlah merchant QRIS sebesar 36,46 persen (yoy).
“Peningkatan pengguna QRIS di Kaltim ini menunjukkan semakin tingginya antusiasme masyarakat Kaltim dalam beralih ke transaksi digital. Hal ini tentunya sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam mendorong elektronifikasi sistem pembayaran (ESPP) di daerah,” ucapnya.
Budi Widihartanto menjelaskan, tren positif ini juga terlihat pada nilai dan volume transaksi QRIS.
“Nominal transaksi QRIS tumbuh 206 persen (yoy), sedangkan volume transaksi QRIS tumbuh 191 persen (yoy),” sebutnya.
Meskipun penggunaan QRIS menunjukkan tren yang positif, Budi Widihartanto tetap mengingatkan bahwa transaksi tunai masih mendominasi di Kaltim.
“Pada triwulan I 2024, peredaran uang kartal di Kaltim mengalami posisi net inflow,” katanya.
Secara nominal, nilai uang yang masuk ke Bank Indonesia (inflow) pada triwulan I tahun 2024 tercatat sebesar Rp 1,91 triliun. Sedangkan nilai uang kartal yang diedarkan oleh Bank Indonesia (outflow) pada triwulan I tahun 2024 sebesar Rp 0,22 triliun.
“Dengan demikian, pada triwulan I 2024 transaksi kas tunai di Kaltim berada pada posisi net inflow sebesar Rp 1,69 triliun,” katanya.
Bank Indonesia Kaltim terus berkomitmen untuk mendorong akselerasi penggunaan QRIS dan meminimalisir penggunaan uang tunai. Berbagai program dan edukasi terus dilakukan untuk meningkatkan literasi dan penggunaan transaksi digital di masyarakat. (**/End/Par)