UpdateIKN.com, Samarinda – Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat tren positif dalam penggunaan transaksi nontunai. Baik melalui RTGS dan SKNBI, juga alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) kredit dan debit, maupun Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Kinerja transaksi nontunai melalui infrastruktur BI RTGS, baik secara nominal maupun volume, tumbuh positif. Secara berturut-turut, pertumbuhannya mencapai 15,03 persen (yoy) dan 19,52 persen (yoy),” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto.
Dia menjelaskan, tren positif juga terlihat pada transaksi non tunai melalui infrastruktur SKNBI.
“Secara nominal, transaksi SKNBI tumbuh 3,81 persen (yoy). Meskipun secara volume mengalami kontraksi 9,24 persen (yoy), hal ini sejalan dengan semakin banyaknya volume transaksi BI-FAST,” ujarnya.
Sementara itu, transaksi non tunai menggunakan APMK dengan kartu kredit tercatat tumbuh sebesar 22,32 persen (yoy) secara nominal dan 19,92 persen (yoy) secara volume.
“Untuk transaksi APMK kartu ATM/debet, secara nominal tumbuh 12,14 persen (yoy) dan secara volume tumbuh 11,79 persen (yoy) pada triwulan I 2024,” sebut Budi Widihartanto.
Peningkatan penggunaan transaksi nontunai ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat Kaltim akan manfaat dan kemudahan yang ditawarkan oleh transaksi digital. Hal ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia Kaltim dalam mendorong elektronifikasi sistem pembayaran (ESPP) di daerahnya.
Berbagai program dan edukasi terus dilakukan oleh Bank Indonesia Kaltim untuk meningkatkan literasi dan penggunaan transaksi nontunai di masyarakat.
“Diharapkan dengan semakin maraknya penggunaan transaksi nontunai, dapat membantu meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam bertransaksi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Kaltim,” tutup Budi Widihartanto. (End/Par)