UpdateIKN.com, Samarinda – Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah menyebut beberapa contoh implementasi program sertifikasi juru sembelih hewan (Juleha).
“Pemerintah Kota Samarinda bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menyelenggarakan pelatihan sertifikasi ini,” ujarnya.
Kata Laila, pelatihan sertifikasi Juleha hendaknya dilakukan di beberapa lokasi di Kota Samarinda agar mudah diakses oleh para juru sembelih.
“Para juru sembelih yang mengikuti pelatihan dan dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat Juleha yang diakui secara resmi,” katanya.
Pemerintah Kota Samarinda, lanjutnya, didorong untuk memberikan insentif kepada Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Unggas (RPU) di Samarinda yang memiliki juru sembelih bersertifikat Juleha.
Dikatakannya, Laila, dampak positif dari program sertifikasi Juleha diyakini akan semakin meningkatnya jumlah RPU dan RPU yang bersertifikat halal. Meningkatnya kualitas dan kehalalan daging dan unggas di pasaran. Turunnya harga daging dan unggas karena berkurangnya biaya transportasi hewan potong.
“Meningkatnya permintaan konsumen terhadap daging dan unggas yang halal dan berkualitas. Meningkatnya taraf hidup para juru sembelih. Membuka peluang kerja yang lebih luas bagi para juru sembelih dan memperkuat ekonomi lokal,” sebutnya.
Program sertifikasi Juleha merupakan solusi yang tepat untuk menekan biaya sertifikasi RPH dan RPU, serta meningkatkan kualitas dan kehalalan daging dan unggas di Samarinda.
Program ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Samarinda, khususnya dalam meningkatkan ekonomi lokal dan membuka lapangan pekerjaan. (Adv/Putri/Par)