UpdateIKN.com, Samarinda – Anggota DPRD Samarinda, Samri Shaputra, menegaskan pentingnya menjadikan Kampung Ketupat di kawasan Samarinda Seberang sebagai kawasan budaya permanen.
Dia menilai, potensi Kampung Ketupat jauh melampaui sekadar lokasi event tahunan seperti Festival Ketupat yang digelar setiap tahun.
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, Festival Ketupat yang telah berlangsung sejak 2017 telah terbukti menjadi wadah penggerak ekonomi lokal sekaligus ajang promosi wisata budaya Samarinda yang selama ini kurang terekspos secara luas.
“Kampung Ketupat layak dijadikan kawasan budaya permanen, tidak sekadar kampung budaya musiman,” ujar Samri.
Dia menegaskan, penetapan kawasan budaya tidak hanya akan memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga membuka peluang intervensi kebijakan pembangunan oleh pemerintah. Hal ini mencakup penguatan infrastruktur, dukungan anggaran, serta promosi destinasi wisata secara berkelanjutan.
“Kalau hanya seremonial, efeknya sesaat. Tapi kalau ditetapkan, bisa ada dukungan nyata dari pemerintah, baik infrastruktur maupun promosi wisata,” tegasnya.
Samri juga mengungkapkan telah mengajukan usulan kepada Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) agar Festival Ketupat masuk dalam agenda resmi tahunan Pemerintah Kota Samarinda.
Dia mendorong agar pelaksanaannya dirangkai dengan peringatan Hari Jadi Kota Samarinda demi mendapatkan perhatian khusus dalam alokasi anggaran.
“Ke depan, festival ini idealnya dirangkai dengan peringatan Hari Jadi Kota Samarinda agar mendapat alokasi anggaran khusus,” katanya.
Ia mengajak semua pihak untuk melihat potensi besar yang ada, bukan hanya sebagai festival tahunan, tetapi sebagai aset budaya jangka panjang yang patut dijaga dan dikembangkan bersama.
“Dengan semangat membangun dari akar budaya lokal, kami berharap langkah ini dapat menjadi tonggak penting dalam membentuk Kampung Ketupat sebagai ikon wisata budaya unggulan di Kalimantan Timur,” pungkasnya. (Putri/ADV)