UpdateIKN.com, Samarinda  – Minat pemuda atau milenial lokal Kalimantan Timur (Kaltim) untuk terjun ke dunia pertanian kini semakin meningkat, seiring dengan kemajuan teknologi dan peluang besar yang dihadirkan oleh status baru Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN).

Praktisi hidroponik asal Samarinda, Ibnu Tamimi atau yang karib disapa Nanda Ginanjar, yang juga dikenal sebagai pembina budidaya di pondok pesantren dan sekolah luar biasa untuk program ekonomi mandiri, menjadi salah satu contoh sukses petani milenial yang menginspirasi banyak generasi muda di Kaltim.

Meski jumlah petani milenial di Kaltim belum sebanyak di Pulau Jawa, tren ini menunjukkan pertumbuhan yang positif. Menurut Nanda, semakin banyak pemuda lokal yang melihat sektor pertanian, tidak hanya sebagai pekerjaan tradisional, tetapi juga sebagai peluang bisnis modern yang menguntungkan.

“Dengan inovasi seperti hidroponik dan teknologi berbasis IoT, pertanian kini menjadi sektor yang lebih menarik bagi generasi muda,” ujarnya, Senin (2/9/2024).

Seiring dengan berkembangnya IKN di Kaltim, peluang bagi petani milenial semakin besar. Proyek pembangunan infrastruktur yang masif di kawasan ini mendorong pemuda untuk terlibat lebih aktif dalam pertanian. Hal ini menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal dan mendukung perekonomian berbasis komunitas.

Dukungan dari pemerintah daerah juga menjadi faktor kunci dalam perkembangan sektor pertanian di Kaltim. Nanda mengapresiasi upaya pemerintah dalam pemanfaatan lahan eks-batu bara yang diubah menjadi lahan pertanian produktif. Namun, dia berharap dorongan pemerintah tidak berhenti di sana.

“Kami berharap ada lebih banyak dukungan seperti fasilitas penyimpanan hasil panen, green house, dan teknologi pertanian modern seperti smart farming, yang mencakup sistem pemupukan dan penyiraman otomatis, serta alat pengukur pH tanah dan unsur hara digital,” katanya.

Menurut Nanda, dukungan teknologi modern sangat penting untuk menarik minat generasi muda terlibat di bidang pertanian. Fasilitas ini juga akan membantu meningkatkan hasil tani dan memperkuat posisi pertanian Kaltim di masa depan, terutama di tengah perkembangan IKN yang membutuhkan suplai pangan lokal.

Selain itu, beberapa upaya lain untuk menarik minat milenial di bidang pertanian meliputi peningkatan pendidikan dan pelatihan tentang pertanian modern, penyediaan infrastruktur yang memadai, serta program insentif yang didukung oleh pemerintah dan kemitraan dengan sektor swasta.

Kampanye untuk mempromosikan potensi keuntungan dan dampak positif pertanian bagi lingkungan juga diharapkan mampu memotivasi lebih banyak pemuda Kaltim untuk memilih bertani sebagai pilihan karir yang berkelanjutan.

Dengan semua dukungan ini, tidak diragukan lagi bahwa sektor pertanian di Kaltim memiliki masa depan yang cerah. Para petani milinial, seperti Nanda Ginanjar, terus menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk turut terlibat dalam membangun pertanian yang modern, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di era IKN. (Putri/Par)

Iklan