UpdateIKN.com, Samarinda – Anggota DPRD Kaltim, Rusman Yaqub menilai, banyak potensi yang ada di Kaltim tak tergarap maksimal. Bahkan banyak dari sektor-sektor pendapatan yang bisa menyumbang kas daerah bocor, karena tidak dikelola dengan baik dan benar.
“Banyak sumber kebocoran yang harus kita dorong untuk ditutup. Misalnya selisih harga batu bara yang nilai kalorinya 7 dengan harga turun 5,5. Nah selisihnya harusnya kita tahu dan ini pusat tidak pernah transparan,” katanya.
Dia menyebut, untuk meningkatkan pendapatan daerah, mKa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim harus memiliki langkah berani menutup sumber kebocoran tersebut.
Dia mencontohkan, khususnya pada sektor pertambangan. Yang mana, sumber daya alam batu bara Kaltim sudah dikeruk secara masif. Tetapi hasil yang kembali ke daerah sangat kecil. Bahkan parahnya lagi, berdampak buruk pada alam dan lingkungan di Kaltim itu sendiri.
Kewenangan pertambangan yang ditarik ke pusat, dinilai Rusman Yaqub, sangat merugikan Kaltim, karena daerah tak lagi memiliki kewenangan melakukan pengawasan. Justru aktivitas penambangan batu bara bertebaran di Bumi Etam.
“Banyak sebetulnya sumber penerimaan yang bisa kita sasar. Tapi ayo kita harus berani menolak adanya izin tambang baru. Kaltim harus berani menyatakan bahwa kami tidak mau lagi ada perpanjangan izin tambang, kami tidak mau ada perluasan kawasan penambangan, kami mau memulihkan fungsi hutan kami untuk rakyat Kaltim dan Indonesia. Ini harus dideklarasikan bersama,” tandasnya. (Putri/Par/Adv/DPRD Kaltim)