Paus 25 Meter Terdampar di Pantai Teritip Balikpapan, Mati Setelah Dievakuasi

Paus sperma yang terdampar di Pantai Teritip Balikpapan akhirnya mati. (Ft: istimewa)

UpdateIKN.com, Balikpapan  – Penemuan paus sperma sepanjang 25 meter yang terdampar di Pantai Teritip, Balikpapan, menyedot perhatian publik. Paus ini awalnya berhasil dievakuasi oleh Ditpolairud Polda Kaltim bersama instansi terkait setelah tiga hari terjebak di perairan dangkal.

Evakuasi dilakukan pada Kamis, di mana tim berhasil menarik paus kembali ke tengah laut. Proses penyelamatan ini diharapkan dapat menyelamatkan paus tersebut.

Bripka Taufik, Anggota Binmas Perairan Ditpolairud Polda Kaltim, menjelaskan bahwa setelah evakuasi, paus sempat terlihat berenang cepat di tengah laut.

“Kami sempat berharap paus itu bisa selamat dan hidup kembali di habitatnya,” ungkap Taufik, saat dikonfirmasi UpdateIKN.com, Sabtu (28/9/2024).

Namun, harapan tersebut pupus ketika pada Jumat siang kemarin, paus kembali ke pesisir Pantai Teritip dalam keadaan sudah mati. Tim gabungan yang terus memantau paus tersebut segera melaporkan kejadian ini.

Setelah penemuan paus mati, tim gabungan dari Ditpolairud Polda Kaltim dan instansi terkait kini sedang mencari lokasi yang memadai untuk membawa bangkai paus keluar dari pantai.

“Kami sedang berusaha mencari titik yang memungkinkan alat berat untuk masuk dan mengangkat bangkai paus tersebut,” jelas Taufik.

Selain itu, sampel dari tubuh paus akan diambil untuk penelitian lebih lanjut, sebelum paus dikuburkan sesuai prosedur.

Menurut Taufik, saat paus ditemukan mati, tidak ada luka-luka yang terlihat di tubuhnya. Namun, paus yang sakit atau terganggu kesehatannya sering kali muncul di perairan dangkal. Paus juga bisa mendekati pesisir saat akan melahirkan, bermain-main, atau terpengaruh oleh gempa yang dapat mengganggu sensor internalnya.

“Kami memperkirakan paus ini mungkin terpengaruh oleh kondisi alam, seperti gempa, sehingga sensor navigasinya tidak berfungsi dengan baik, yang menyebabkan paus terdampar,” kata Bripka Taufik.

Kematian paus ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap hewan laut yang terancam dan mencegah kejadian serupa di masa depan. (End/Par)

Iklan