UpdateIKN.com, Samarinda – Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Samarinda menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-IX di Hotel Puri Senyiur pada hari Minggu (5/5/2024).
Musda IX KKSS Samarinda memiliki agenda utama yaitu pemilihan ketua baru untuk periode 2024-2029. Jabatan ketua sebelumnya dipegang oleh H Jahidin selama periode 2019-2024.
Ketua KKSS Kalimantan Timur, Alimuddin Latief, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga proses demokrasi dan Anggaran Dasar KKSS dalam Musda ini.
“Musda harus kita jaga. Proses demokrasi dan Anggaran Dasar KKSS harus tetap jalan,” ujar Alimuddin.
Ia menyampaikan, organisasi memiliki aturan dalam Anggaran Dasar, dan jika disepakati aklamasi merupakan cara yang terhormat, tetapi roda demokrasi harus tetap berjalan.
“Mudahan ini jadi momen ke depannya kita lebih kompak terjalin sampai kapan pun,” harapnya.
Ketua KKSS Kota Samarinda periode 2019-2024, H Jahidin menyampaikan beberapa amanat penting dalam sambutannya.
“Ada beberapa amanat yang saya titipkan bahwa KKSS ke depan ini lebih sulit, lebih mengutamakan kekeluargaan,” pesan Jahidin.
Ia juga berpesan, agar siapapun penggantinya nanti tetap melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin KKSS, terutama yang terkait dengan kemanusiaan dan sosial.
Di tempat yang sama, Asisten I Pemkot Samarinda, Ridwan Tassa, dalam sambutannya menyampaikan harapannya kepada KKSS.
“KKSS harus menjaga dan memelihara kerukunan antar suku yang ada di kota Samarinda. Bisa menjadi alat perekat menjaga stabilitas karena itulah,” ujar Ridwan Tassa.
Dirinya berharap, KKSS dapat bersinergi dengan pemerintah untuk memastikan program-program pemerintah berjalan dengan baik.
“Kita harapkan bersama dengan pemerintah dan lainnya bisa membantu dan menciptakan kebersamaan, sehingga kerukunan antar suku antar agama itu bisa berjalan dengan baik, harmonisasi bisa berjalan dengan baik, karena kalau ini terganggu maka tentunya menghambat proses pembangunan yang kita laksanakan,” katanya.
Ridwan Tassa juga menyampaikan, KKSS memiliki peran penting dalam pembangunan Samarinda karena jumlah warganya yang cukup banyak.
“Warga KKSS yang ada di kota Samarinda ini adalah penduduk Samarinda bukan penduduk Sulawesi Selatan, jadi penduduk Samarinda yang harus berjuang untuk membantu pemerintah yang ada di kota Samarinda. Dia harus memegang prinsip bahwa di mana tanah di mana dia, karena dia sedang berada di Samarinda dan mencari rezeki,” katanya.
“Kita harapkan KKSS berkontribusi pada pembangunan yang sedang kita laksanakan di kota Samarinda, bersama dengan suku-suku lain, dengan agama lain, sehingga kekompakan dan itu yang disebut dengan kualitas solidaritas soliditas dan solidaritas yang kita harapkan supaya bisa tumbuh dan berkembang,” tandasnya. (End/Par)