UpdateIKN.com, Nusantara – Keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menjadi prioritas utama pemerintah. Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya melalui lima pilar utama untuk memastikan perpindahan ibu kota berjalan sesuai visi besar.
Dalam forum G20 di Brazil, Presiden menyebut perubahan iklim global sebagai alasan strategis di balik keputusan memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur, terutama menghadapi tantangan seperti kenaikan permukaan air laut.
“Presiden Prabowo sendiri dalam forum G20 di Brazil menegaskan bahwa Indonesia secara langsung terdampak oleh perubahan iklim. Wilayah pesisir kami kini terendam akibat naiknya permukaan air laut. Pemindahan ibu kota menjadi langkah strategis untuk mengatasi berbagai tantangan ini,” ujar Troy Pantouw, Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, mengutip pernyataan Presiden.
Pemerintah juga telah merancang transisi simbolis dalam aspek spiritual dan budaya.
Menteri Agama memastikan Masjid Raya Nusantara di IKN akan menggantikan Masjid Istiqlal sebagai masjid negara. Sholat Ied pertama di masjid ini akan digelar pada 1 Syawal 1446 H atau tahun 2025. Masjid Raya ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga simbol integrasi nilai religius dengan visi pembangunan hijau IKN.
Pembangunan infrastruktur pemerintahan menjadi fokus utama, di mana Presiden menargetkan penyelesaian penuh pada 2028. Saat ini, infrastruktur eksekutif di IKN ditargetkan rampung pada akhir 2024 untuk mendukung pemindahan ASN mulai 2025. Presiden Prabowo juga telah menetapkan bahwa pada 17 Agustus 2028, ia akan mulai berkantor di IKN, menandai kesiapan fungsional ibu kota baru.
Troy Pantouw, menjelaskan, status Jakarta telah resmi berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) melalui Undang-Undang Nomor 151 Tahun 2024. Keputusan Presiden terkait perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara akan segera dikeluarkan, memastikan landasan hukum yang kuat bagi proses ini.
Keberlanjutan pembangunan IKN mencerminkan visi besar Indonesia untuk menjawab tantangan lingkungan sekaligus menciptakan pusat pemerintahan modern. Dengan lima pilar komitmen yang ditekankan Presiden, IKN diharapkan menjadi ibu kota yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga inklusif, memadukan nilai budaya dan spiritual bangsa.
“Komitmen pemerintah terhadap keberlanjutan IKN adalah cerminan dari langkah nyata untuk menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia,” tutupnya. (**/Par)