UpdateIKN.com, Samarinda – Tingginya angka kasus kekerasan di lingkungan satuan pendidikan tak dipungkiri menimbulkan kekhawatiran para orang tua, hingga tak jarang keinginan untuk homeschooling.

Homeschooling sendiri adalah kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan di rumah.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti angkat suara.

Menurut politisi dari Partai demokrat ini, homeschooling bukanlah hal baru dilakukan banyak orang tua, khususnya di luar negeri. Namun begitu, di Indonesia sendiri belum umum dilakukan.

Pasalnya, kata dia, anak-anak masih membutuhkan sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga dengan melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara homeschooling, maka dikhawatirkan justru akan berdampak buruk bagi anak.

“Di luar negeri memang jadi alternatif, tapi di Indonesia belum umum. Dan ini ada dampak negatifnya juga, karena manusia itu, utamanya murid perlu sosialisasi dengan temannya,” ujarnya.

Untuk meminimalisir kekhawatiran orang tua akan tingginya kasus kekerasan di lingkungan satuan pendidikan, Puji Astuti meminta kepada pihak-pihak terkait untuk secara aktif melakukan edukasi dan sosialisasi.

“Yang penting itu perlu edukasi, sosialisasi memberikan pemahaman pada murid dan orang tua, baik di sekolah maupun di rumah, karena ini sengat berperan,” katanya.

“Kalau orang tua ketakutan, apa yang ditakutkan. Tinggal kita mencari supaya aman, kita cari informasi. Karena sekolah itu harus aman, nyaman. Karena sekolah itu hak anak didik. Tinggal bagaimana semua berperan. Ada Satgas juga, mudahan Satgas bisa mencegah, melindungi dan menghilangkan rasa takut orang tua untuk menyekolahkan anaknya,” imbuhnya. (Putri/Adv)

Iklan