UpdateIKN.com, Samarinda –   Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali naik pada periode 16-30 November 2024. Peningkatan ini dipengaruhi oleh lonjakan harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar global, ditambah kenaikan harga kernel (inti sawit). Kondisi ini membawa angin segar bagi petani karena nilai jual TBS mengalami tren positif.

Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, Ence Achmad Rafiddin Rizal, mengatakan, harga CPO tertimbang mencapai Rp 14.275,58 per kg. Sementara itu, harga kernel rata-rata tertimbang sebesar Rp 9.224,09 per kg dengan indeks K berada di angka 88,65 persen.

Rizal menyebut, harga TBS sawit bervariasi tergantung pada usia tanaman. Untuk tanaman berumur 3 tahun, harganya mencapai Rp 2.798,09 per kg.

“TBS dari pohon berumur 4 tahun dihargai Rp 2.986,26 per kg, umur 5 tahun Rp 3.002,32 per kg, dan umur 6 tahun mencapai Rp 3.034,17 per kg,” ujarnya, Senin (2/12/2024).

Selanjutnya, untuk pohon sawit berumur 7 tahun, harganya Rp 3.052,18 per kg, umur 8 tahun Rp 3.075,33 per kg, dan umur 9 tahun mencapai Rp 3.138,51 per kg. TBS dari pohon berumur 10 tahun bahkan dihargai hingga Rp 3.175,50 per kg.

Menurut Rizal, daftar harga ini berlaku bagi petani plasma yang telah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS).

“Kerja sama antara kelompok tani dan PKS diharapkan mampu memastikan harga TBS sesuai standar. Dengan demikian, petani tidak lagi dirugikan oleh permainan harga tengkulak,” tegasnya.

Kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit di Kalimantan Timur. Sinergi antara kelompok tani dan pihak perusahaan dianggap kunci untuk menjaga stabilitas harga TBS.

Di tengah kenaikan harga ini, petani plasma semakin diuntungkan karena mereka mendapatkan nilai jual yang sesuai dengan pasar.

Peningkatan harga CPO global menjadi momentum bagi sektor perkebunan sawit untuk terus tumbuh, sehingga berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah. (Putri/Par)

Iklan