UpdateIKN.com, Samarinda – Pameran Kaligrafi di Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-XXX di Convention Hall Sempaja, Samarinda, berakhir dengan meriah pada Minggu (15/9/2024).
Hari terakhir pameran tersebut ramai dikunjungi, tidak hanya oleh warga Samarinda, tetapi juga pengunjung dari berbagai wilayah seperti Sulawesi, Jawa, dan Sumatera.
Pameran ini menampilkan beragam karya lukisan kaligrafi dari seniman lokal hingga mancanegara, semua dengan tema yang erat kaitannya dengan nilai-nilai Islam. Setiap karya memiliki keunikan dan gaya tersendiri yang mencerminkan ragam interpretasi seni kaligrafi Islam di berbagai belahan dunia.
Salah satu karya yang paling menarik perhatian adalah lukisan kaligrafi yang menampilkan tokoh nasional Indonesia, yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Lukisan tersebut tidak hanya mencuri perhatian karena kualitas artistiknya, tetapi juga karena harganya yang luar biasa, dibanderol hingga Rp1 miliar.
“Lukisan yang paling mahal di pameran ini adalah lukisan Pak Presiden Joko Widodo dan Pak Prabowo. Harganya tidak bisa ditawar, yaitu Rp1 miliar,” ujar Ari, penjaga stand pameran lukisan kaligrafi.
Namun, tidak semua karya di pameran memiliki harga yang fantastis. Ada pula lukisan kaligrafi yang lebih terjangkau, dengan kisaran harga mulai dari Rp1 juta hingga Rp25 juta. Bahkan, beberapa lukisan sudah dibeli, termasuk oleh Wakil Gubernur Kaltim periode 2019-2024, Hadi Mulyadi, yang mengoleksi beberapa karya dari pameran tersebut.
Menariknya, di hari terakhir pameran, sebagian besar harga karya seni diturunkan sebagai bagian dari penutupan acara.
“Karena ini hari terakhir, jadi kami menurunkan harga beberapa lukisan,” lanjut Ari.
Pameran ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi bagi seniman kaligrafi, tetapi juga memperkenalkan seni Islam kepada masyarakat luas. Salah satu pengunjung, Amelia, memberikan apresiasi terhadap acara ini.
“Ini sangat bagus, jarang sekali ada pameran kaligrafi di acara MTQ. Semoga ke depan acara seperti ini bisa diadakan lebih sering, karena sangat menginspirasi,” ujar Oen, yang juga terkesan dengan hadirnya seniman-seniman dari luar negeri seperti Malaysia.
Selain menampilkan keindahan seni kaligrafi, pameran ini juga menjadi wadah interaksi budaya lintas negara dan lintas generasi, memperkaya pemahaman tentang seni Islam dan mempererat hubungan antar negara melalui ekspresi artistik. (Putri/Par)