Hadapi Low Season, Dispar Kaltim Dorong Wisata Belanja dan Kuliner Selama Ramadan

UpdateIKN.com, Samarinda – Bulan Ramadan 2025, sektor pariwisata di Kalimantan Timur (Kaltim) menghadapi tantangan low season.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Ririn Sari Dewi S, mengatakan, periode Januari hingga Maret 2025 merupakan masa sepi bagi industri pariwisata, terutama hotel dan tempat hiburan. Untuk mengatasinya, berbagai strategi telah disiapkan guna menjaga stabilitas sektor ini.
Kata dia, seiring dengan dikeluarkannya surat edaran dari masing-masing pemerintah kabupaten dan kota terkait pembatasan aktivitas di sektor hiburan selama Ramadan, masyarakat kini lebih banyak beralih ke wisata belanja dan kuliner.
Tren ini menjadi peluang bagi pelaku usaha dan pengelola destinasi wisata untuk menyesuaikan strategi pemasaran mereka.
“Kami melihat bahwa selama Ramadan, masyarakat lebih banyak mencari hiburan dalam bentuk wisata belanja dan kuliner. Ini menjadi momentum bagi sektor pariwisata untuk tetap bergerak di tengah pembatasan hiburan malam,” ujar Ririn.
Menurutnya, untuk menutup kesenjangan pemasukan akibat low season, hotel-hotel di Kaltim mulai menawarkan berbagai promo berbuka puasa (bukber). Strategi ini terbukti efektif dalam menjaga arus kas sektor perhotelan, yang sebelumnya mengalami penurunan okupansi.
“Evaluasi kami menunjukkan bahwa promo bukber ini sangat signifikan dalam menstabilkan cash flow hotel, terutama di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang mengharuskan kita lebih bijak dalam pengelolaan keuangan,” kata Ririn.
Mengantisipasi lonjakan wisatawan menjelang Idulfitri, Dispar Kaltim menggelar rapat kerja (raker) bersama stakeholder terkait. Tujuannya adalah memastikan penyelenggaraan wisata yang aman dan nyaman.
“Kami berkoordinasi dengan Polda, Dinas Perhubungan, dan pengelola tempat wisata untuk memastikan standar keamanan, mitigasi bencana, serta pengaturan alur kunjungan di destinasi wisata yang diprediksi padat,” terangnya.
Selain itu, Dispar Kaltim juga menggandeng pelaku UMKM untuk menyiapkan berbagai fasilitas dan produk yang dapat menunjang pengalaman wisatawan.
Dinas Pariwisata Kaltim mendorong pemanfaatan 494 destinasi wisata yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota sebagai daya tarik liburan Lebaran. Paket wisata khusus juga mulai ditawarkan guna meningkatkan okupansi hotel dan mengurangi dampak low season yang terjadi di awal tahun.
“Kami berharap hingga perayaan Lebaran nanti, tingkat hunian hotel bisa stabil. Dengan strategi yang telah kami siapkan, diharapkan sektor pariwisata di Kaltim tetap bergerak positif,” tutup Ririn. (Putri/Par)