UpdateIKN.com, Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menegaskan pentingnya percepatan pembangunan jalur Bongan–Sotek sebagai akses vital menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, jalur ini bukan hanya infrastruktur biasa, tetapi jalan strategis yang akan mengubah wajah konektivitas Kaltim.
Dalam kunjungan kerjanya selama tiga hari yang dimulai dari Balikpapan, kemudian meninjau kawasan IKN, dilanjutkan ke Sotek–Bongan hingga Paser, Rudy mendorong pembangunan jalan yang bisa memangkas jarak tempuh masyarakat.
“Alhamdulillah, perjalanan kemarin memberi banyak gambaran nyata di lapangan. Masih banyak sekali jalan yang harus kita perhatikan, tapi jalur Bongan–Sotek ini sangat penting karena langsung menghubungkan wilayah selatan dengan IKN,” ujarnya.
Rudy menekankan bahwa jalur Bongan–Sotek akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kutai Barat maupun Mahakam Ulu. Selama ini, warga harus menempuh 350 kilometer perjalanan menuju Samarinda, lalu menambah 150 kilometer lagi untuk sampai ke IKN, sehingga total jaraknya mencapai 500 kilometer.
“Kalau dari Kubar langsung masuk ke Sotek, jalannya hanya 103 kilometer. Artinya kita bisa memangkas hampir 80 persen perjalanan. Bayangkan betapa efisiennya waktu dan biaya yang bisa dihemat masyarakat kita,” katanya.
Ia menyebut, jalur ini tidak hanya soal jarak, tetapi juga soal akses keadilan pembangunan.
“Saudara-saudara kita di Kubar dan Mahakam Ulu punya hak yang sama untuk menikmati kemudahan akses. Dengan adanya jalan Bongan–Sotek, mereka tidak lagi merasa jauh dari pusat pembangunan, apalagi sekarang IKN ada di Kaltim,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Rudy juga mengapresiasi kondisi jalan di wilayah selatan Kaltim yang dinilainya lebih memadai dibandingkan wilayah lain.
“Alhamdulillah, untuk jalur dari Penajam Paser Utara sampai ke Paser kondisinya jauh lebih baik. Ini berbeda dengan jalan di utara maupun barat. Kalau di barat, jalan nasional rusaknya cukup parah. Dari Samarinda ke Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Timur sampai ke Berau, jalannya sudah sangat memprihatinkan. Bahkan di beberapa titik hampir putus,” ungkapnya.
Rudy menyatakan tidak akan tinggal diam melihat kondisi tersebut.
“Kita harus segera berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Balai Jalan Nasional. Saya tidak ingin distribusi barang, jasa, dan logistik di Kalimantan terganggu hanya karena jalan yang rusak parah. Ini menyangkut hajat hidup banyak orang,” katanya.
Rudy mengajak DPRD Kaltim dan masyarakat untuk bersama-sama mendukung percepatan pembangunan jalur Bongan–Sotek. Ia menilai kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan agar proyek strategis ini bisa segera direalisasikan.
“Saya mohon dukungan dari DPRD Provinsi Kalimantan Timur. Kita harus bersatu, berbenah, dan memperjuangkan jalur ini agar bisa masuk prioritas nasional. Tanpa kebersamaan, sulit bagi kita untuk mempercepat pembangunan,” ujarnya.
Dia juga menekankan bahwa pembangunan jalan bukan hanya tugas pemerintah semata, melainkan juga hasil kolaborasi semua pihak.
“Kalau kita ingin Kalimantan Timur benar-benar menjadi penopang IKN, maka infrastrukturnya harus kita siapkan. Ini pekerjaan besar yang butuh sinergi penuh antara pemerintah daerah, pusat, DPRD, dan masyarakat,” katanya.
Rudy optimistis jalur Bongan–Sotek akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Selain mempersingkat perjalanan, jalur ini akan menjadi pintu masuk logistik dari Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, hingga Kalimantan Selatan menuju Kaltim.
“Infrastruktur jalan ini bukan sekadar untuk memudahkan orang bepergian. Ini adalah urat nadi ekonomi . Kalau jalannya bagus, arus barang lancar, investasi akan datang, harga kebutuhan lebih stabil, dan pada akhirnya masyarakat juga yang merasakan manfaatnya,” pungkasnya. (Putri/Par)






