UpdateIKN.com, Samarinda  – Menghadapi lonjakan kasus gondongan di wilayah Kecamatan Samarinda Kota, Kepala UPTD Puskesmas Samarinda Kota, dr. Wawan Aprian Noor, mengeluarkan himbauan kepada seluruh sekolah MTS/SMP dan MAN/SMA/SMK di Kaltim untuk memperketat kewaspadaan.

Himbauan ini menekankan pentingnya pencegahan penyebaran penyakit gondongan yang disebabkan oleh virus mumps, terutama di lingkungan sekolah yang menjadi salah satu tempat rawan penularan.

Dalam himbauannya, dr. Wawan menegaskan bahwa setiap siswa yang terinfeksi gondongan harus segera melakukan isolasi mandiri selama minimal enam hari sejak terjadinya pembengkakan pada leher.

“Siswa yang terpapar mumps tidak diperkenankan untuk masuk sekolah, keluar rumah, maupun melakukan kontak fisik dengan orang lain hingga masa kritis terlewati. Ini merupakan langkah awal yang efektif dalam memutus rantai penularan penyakit,” jelas dr. Wawan.

Selain isolasi mandiri, sekolah-sekolah juga diminta untuk menerapkan beberapa protokol kesehatan guna mencegah penyebaran lebih lanjut. Di antaranya, para siswa dan guru dianjurkan untuk memakai masker selama satu hingga dua minggu, terutama di dalam kelas.

Langkah ini dianggap efektif karena virus mumps menular melalui droplet atau cipratan air liur yang dapat tersebar ketika berbicara, batuk, atau bersin. Masker menjadi salah satu perlindungan utama untuk mencegah penularan antar siswa dan guru di lingkungan sekolah.

Tak hanya itu, dr. Wawan juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir secara berkala, terutama setelah bersin, batuk, atau kontak dengan orang lain.

“Cuci tangan yang benar dan rajin merupakan salah satu cara paling sederhana namun ampuh untuk mencegah penyebaran virus ini,” katanya.

Sekolah-sekolah di Kaltim juga dihimbau untuk memastikan siswa mendapatkan asupan makanan bergizi yang dapat mempercepat proses penyembuhan bagi yang sudah terinfeksi.

“Kekebalan tubuh yang baik dapat membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi yang lebih serius,” kata dr. Wawan.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat menekan penyebaran kasus gondongan di kalangan siswa di Kaltim, mengingat penyakit ini sangat mudah menular di lingkungan sekolah yang padat aktivitas.

Penyebaran gondongan di wilayah Samarinda Kota sendiri mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Oleh karena itu, kewaspadaan ekstra dan langkah pencegahan yang ketat menjadi sangat penting untuk melindungi siswa dari paparan lebih lanjut. (Putri/Par)

Iklan