UpdateIKN.com, Samarinda – Di tengah upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi, Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Daerah, Kementerian, dan pemangku kepentingan lainnya menggelar Gerakan Nasional Perangi Inflasi (GNPIP) tahun 2024 di Odah Etam, Komplek Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (27/3/2024).
Kegiatan menandai komitmen bersama dalam menangani inflasi di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan.
Menurut Budi Widihartanto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, situasi inflasi di Kalimantan dan Kalimantan Timur relatif stabil.
“Jika kami perhatikan dari analisis kami, inflasi di Kalimantan kini lebih rendah dibandingkan wilayah lain, terutama untuk produk pangan,” ujarnya ditemui usai kegiatan GNPIP.
Budi Widihartanto juga menambahkan, bahwa perkiraan inflasi bulanan untuk tahun 2023 berada dalam rentang 0,8 hingga 0,3. Namun, harapannya adalah agar inflasi tetap stabil bahkan semakin turun, terutama menjelang hari raya, dengan semakin banyaknya pasokan beras dan penurunan inflasi pada sektor non-pangan.
GNPIP kali ini menghadirkan sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, Kementerian, baik pusat dan daerah, serta pemangku kepentingan lainnya. Tujuan utamanya adalah menjaga agar harga pangan nasional, termasuk di Kalimantan, dapat turun dan stabil.
“Dengan demikian, stabilitas harga pangan diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau menjelang hari raya keagamaan,” katanya.
Dalam kegiatan GNPIP kali ini, terdapat 18 stan yang menampilkan berbagai produk pangan dari toko Sigap, STAN dari Pemda dan BUMD, PT Varian Niaga dan distributor lainnya. Salah satu inisiatif menarik dari Bank Indonesia adalah layanan penukaran uang lebaran, yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mempersiapkan kebutuhan uang baru menjelang hari raya.
Meski rencananya hanya dilaksanakan satu hari, namun kerja sama dan komitmen dalam mengatasi inflasi tetap menjadi fokus utama dalam agenda ekonomi di Kalimantan Timur.
“Dengan adanya sinergi antara berbagai pihak terkait, diharapkan upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menekan inflasi dapat terus berlanjut secara berkelanjutan,” tutup Budi Widihartanto. (End/Par)