Ekonomi Kaltim Triwulan IV 2024 Melebihi Nasional, Optimisme 2025 Tetap Terjaga

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto beserta jajaran dan wartawan pada acara Temu Media.

UpdateIKN.com, Samarinda –   Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mencatat pertumbuhan ekonomi yang solid pada triwulan IV 2024, dengan angka yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional dan regional Kalimantan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Budi Widihartanto, saat menggelar temu media, Kamis (6/3/2025).

Menurut Budi Widihartanto, perekonomian Kaltim di akhir 2024 didorong oleh sektor pertambangan, konstruksi, serta peningkatan ekspor dan investasi.

Meskipun beberapa sektor mengalami perlambatan, pertumbuhan ekonomi Kaltim tetap menunjukkan daya tahan yang kuat, terutama karena kontribusi industri pengolahan dan perdagangan yang meningkat.

Di triwulan IV 2024, sektor industri pengolahan dan perdagangan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ini terjadi, meskipun sektor lain mengalami perlambatan.

Selain itu, konsumsi pemerintah, impor, dan investasi (PMTB) juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, didorong oleh percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kinerja ekonomi Kaltim tetap kuat, terutama berkat industri pengolahan yang tumbuh positif. Hal ini didukung oleh peningkatan ekspor minyak kelapa sawit (CPO) yang naik 9,33 persen secara tahunan (YoY),” terang Budi Widihartanto.

Sektor perdagangan juga mengalami lonjakan, seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan dan pergerakan masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah penerbangan domestik ke Kaltim, terutama menuju kawasan IKN.

Namun, lanjut Budi Widihartanto, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Produksi batu bara mengalami penurunan akibat berkurangnya permintaan dari mitra dagang utama, yang menyebabkan perlambatan sektor pertambangan.

Selain itu, kata dia, konstruksi juga mengalami moderasi akibat melambatnya realisasi anggaran pembangunan IKN dan menurunnya pengadaan semen.

Secara keseluruhan, sepanjang 2024 Kaltim mencatat pertumbuhan ekonomi yang tetap lebih tinggi dibandingkan nasional dan regional Kalimantan. Meski demikian, pertumbuhan ini sedikit lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya, akibat penurunan aktivitas di sektor industri pengolahan dan konstruksi.

“Meski ada perlambatan, porsi ekonomi Kaltim tetap dominan di Kalimantan dan masuk dalam 10 besar nasional,” kata Budi Widihartanto.

Di sisi lain, sektor pertambangan tetap menjadi penyumbang utama pertumbuhan, dengan permintaan batu bara yang masih cukup tinggi dari negara mitra dagang. Sementara itu, industri pengolahan menempati posisi kedua, meski kontribusinya sedikit melemah akibat penurunan produksi migas.

Melihat tren yang ada, optimisme terhadap perekonomian Kaltim di tahun 2025 tetap terjaga. Budi Widihartanto menegaskan, meskipun ada tantangan seperti efisiensi anggaran pemerintah dan fluktuasi permintaan ekspor, prospek ekonomi Kaltim masih menjanjikan.

“Kami optimis pertumbuhan ekonomi Kaltim tetap bagus di tahun 2025, terutama dengan keberlanjutan proyek IKN, serta upaya diversifikasi ekonomi di luar sektor tambang,” pungkasnya. (End)

Iklan