DPRD Desak Pertamina Segera Pindahkan TBBM Samarinda ke Palaran
UpdateIKN.com, Samarinda – Rencana pemindahan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Samarinda ke Kecamatan Palaran kembali menjadi sorotan. Setelah bertahun-tahun hanya sebatas wacana, DPRD Samarinda kini menuntut langkah nyata dari Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan agar segera merealisasikan proyek relokasi tersebut.
Langkah ini dilakukan menyusul kekhawatiran masyarakat Kelurahan Teluk Lerong yang selama ini hidup berdampingan dengan Fuel Terminal (FT) Pertamina, khawatir akan risiko keselamatan dan dampak lingkungan.
Untuk itu, Komisi I DPRD Samarinda memanggil manajemen Pertamina Patra Niaga untuk mendengarkan langsung progres pemindahan TBBM tersebut, Rabu (1/10/2025).
Dalam rapat dengar pendapat itu, DPRD Samarinda meminta kejelasan terkait lambatnya proses relokasi yang telah digagas sejak 2023.
“Kita ingin tahu sejauh mana perkembangan rencana pemindahan ini. Jangan sampai masyarakat terus diberi harapan kosong. Sudah lama dibahas, tapi belum ada langkah konkret,” tegas Aris Mulyanata, anggota Komisi I DPRD Samarinda.
Luas lahan baru di Kecamatan Palaran mencapai 10 hektare, disiapkan khusus untuk pembangunan TBBM baru yang lebih modern dan ramah lingkungan. DPRD Samarinda berharap Pertamina pusat segera menetapkan pemenang lelang agar proses pembangunan bisa dimulai dalam waktu dekat.
“Kita berharap ground breaking bisa dilakukan segera setelah hasil lelang diumumkan. Masyarakat sudah terlalu lama menunggu,” kata Aris Mulyanata.
Dari pihak Pertamina, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Samarinda, Edi Mangun, menyampaikan bahwa proyek pemindahan TBBM Samarinda ke Palaran masih dalam tahap proses pelelangan oleh Pertamina pusat di Jakarta.
“Lahan di Palaran sudah siap, tinggal menunggu hasil lelang untuk menentukan siapa kontraktor yang akan membangun depot baru tersebut,” ungkapnya.
Edi Mangun mengakui, meski lokasi Teluk Lerong dulunya strategis untuk operasional Pertamina, kondisi saat ini sudah tidak memungkinkan karena perkembangan kota dan kebutuhan ruang publik.
“Pertamina lebih dulu berada di lokasi itu, tapi sekarang kita bicara masa depan kota dan keselamatan warga. Kita ingin Samarinda tumbuh aman dan berkelanjutan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Pertamina Regional Samarinda terus berkoordinasi dengan kantor pusat Pertamina agar proyek ini segera berjalan, mengingat tingginya desakan publik.
Sementara itu, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, juga mendukung percepatan pemindahan terminal BBM tersebut. Ia menilai posisi TBBM lama di Teluk Lerong menghambat sistem drainase dan pengendalian banjir di kawasan tersebut.
“Daerah itu merupakan jalur aliran Sungai Manggis yang bermuara ke Sungai Mahakam. Relokasi TBBM sangat penting agar sistem pengendalian air bisa maksimal,” ujar Andi Harun. (Putri/ADV/DPRD Samarinda)





