Dispora Kaltim Siap Sosialisasi Pickleball ke Sekolah

UpdateIKN.com, Samarinda – Olahraga Pickleball, semakin populer karena tidak membutuhkan lapangan luas, kini mulai mendapat perhatian serius di Kalimantan Timur (Kaltim).
Plh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kaltim, Sri Wartini, mengungkapkan rencana besar untuk memasyarakatkan olahraga ini.
“Kita mulai dengan sosialisasi di 10 kabupaten/kota dan fokus ke sekolah-sekolah. Tahun ini, kami telah mengadakan kegiatan dengan melibatkan 700 peserta, dan itu sebuah pencapaian yang patut kita banggakan. Pickleball tidak memerlukan lapangan luas, jadi sangat fleksibel dan cocok untuk diterapkan di banyak tempat,” ujarnya pada awak media belum lama ini.
Kata dia, olahraga yang dikenal simpel namun kompetitif ini dirancang untuk semua usia, menjadikannya alternatif olahraga yang mudah diakses.
Tahun 2023, Kaltim telah mencatat lonjakan minat masyarakat terhadap Pickleball. Berbagai kompetisi kecil dan eksibisi telah diadakan, membuktikan antusiasme yang tinggi.
Dalam strategi sosialisasinya, Dispora Kaltim menargetkan pelajar sebagai garda depan pengembangan olahraga ini. Dengan melibatkan sekolah-sekolah di seluruh wilayah Kaltim, diharapkan Pickleball tidak hanya menjadi olahraga eksibisi, tetapi juga dipertandingkan secara resmi di PON mendatang.
“Harapan kami, di tahun depan, Pickleball tidak hanya sebatas ekshibisi, tetapi menjadi cabang olahraga yang benar-benar dipertandingkan di PON 2028,” kata Sri Wartini.
Menurutnya, pendekatan ini dianggap strategis, karena generasi muda memiliki potensi besar untuk mengembangkan olahraga ini secara nasional. Selain itu, dengan infrastruktur yang sederhana, olahraga ini bisa dimainkan di berbagai lokasi tanpa memerlukan investasi besar.
Meski demikian, pengembangan Pickleball menghadapi tantangan, terutama dalam hal pendanaan dan kesadaran masyarakat. Namun, Dispora Kaltim optimis bahwa dukungan dari pemerintah dan komunitas olahraga dapat menjadikan Pickleball sebagai salah satu cabang olahraga andalan di Indonesia.
“Dengan langkah awal sosialisasi di 10 kabupaten/kota, olahraga ini diharapkan semakin dikenal luas, termasuk di Kaltim,” pungkasnya. (Adv/End/Par)