UpdateIKN.com, Kutim –   Untuk mengatasi persoalan kelebihan pendaftar sekolah menengah atas (SMA) dan kejuruan (SMK) yang kerap terjadi setiap tahun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah strategis dengan menghibahkan lahan untuk pembangunan dua sekolah baru di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.

Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, mengungkapkan, hibah lahan ini dilakukan melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Timur.

“Kami bekerjasama dengan Disdik Provinsi untuk menyediakan lahan pembangunan SMA dan SMK baru. Provinsi telah menyatakan kesiapannya membangun sekolah-sekolah tersebut, dengan syarat utama pemerintah daerah harus menyediakan lahan,” ujarnya.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret untuk menambah daya tampung sekolah negeri di Kutim.

Berdasarkan data Disdikbud Kutim, saat ini daya tampung SMA dan SMK negeri hanya mampu menampung 60 persen dari total pendaftar. Hal ini membuat sekitar 40 persen siswa terpaksa mendaftar ke sekolah swasta, yang sering kali menjadi tantangan bagi keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

“Setiap tahun, kami menghadapi persoalan kelebihan pendaftar di SMA dan SMK negeri. Oleh karena itu, pembebasan lahan di dua lokasi strategis ini kami prioritaskan untuk mengatasi masalah tersebut,” kata Mulyono.

Dengan rencana pembangunan SMA dan SMK baru di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, pemerintah daerah berharap dapat mengurangi beban orang tua siswa, sekaligus memberikan akses pendidikan yang lebih merata di Kutim.

Hibah lahan ini juga menjadi langkah awal untuk mendukung target pemerintah provinsi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kalimantan Timur.

“Dengan tambahan sekolah baru, diharapkan tidak hanya mengurangi persoalan daya tampung, tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan di daerah, khususnya Kutim,” tutup Mulyono. (**/Par)

Iklan