UpdateIKN.com, Samarinda –   Ancaman peredaran narkoba di Samarinda terus menghantui generasi muda dan masih menjadi wilayah dengan kasus penyalahgunaan narkoba tertinggi di antara kabupaten/kota Kaltim. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran mendalam, terutama karena banyak pelajar dan remaja mulai ikut terjerumus dalam pergaulan berisiko.

Melihat fenomena ini, Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Markaca, mengingatkan pentingnya membangun komunikasi hangat antara orang tua dan anak sebagai benteng pertama dalam pencegahan narkoba.

“Masalah terbesar sekarang bukan hanya pengawasan, tapi kurangnya komunikasi. Orang tua sibuk bekerja, anak sibuk di dunia maya. Akibatnya, banyak yang kehilangan kedekatan emosional,” katanya, Jumat (26/9/2025).

Kata dia, remaja di era digital menghadapi tekanan sosial yang lebih berat. Banyak dari mereka mencari pelarian di luar rumah karena merasa tidak didengar, dan kondisi tersebut membuka celah bagi pengaruh negatif, termasuk narkoba.

Markaca menekankan bahwa pencegahan narkoba di Samarinda tidak cukup dengan sosialisasi dan razia. Harus ada pendekatan keluarga yang konsisten, terutama dari lingkungan terdekat anak.

“Kalau komunikasi antara orang tua dan anak baik, anak lebih terbuka. Dari situ kita bisa tahu kalau ada perubahan sikap atau pergaulan yang mencurigakan,” ujarnya.

Selain komunikasi, Markaca juga mengajak para orang tua untuk aktif mendampingi anak dalam aktivitas sehari-hari. Menurutnya, kegiatan positif dan keagamaan bisa menjadi sarana efektif untuk mengalihkan perhatian anak dari lingkungan yang berpotensi buruk.

Markaca berharap seluruh pihak dari keluarga, sekolah, hingga lingkungan masyarakat dapat saling bersinergi menjaga generasi muda Samarinda agar tidak menjadi korban narkoba.

“Dorong anak ikut kegiatan sosial, olahraga, atau keagamaan. Lingkungan yang positif membuat anak lebih kuat menolak ajakan buruk dari narkoba ,” pungkasnya. (Putri/ADV/DPRD Samarinda)

Iklan