UpdateIKN.com, Samarinda – Masalah kekerasan terhadap guru di lingkungan sekolah kembali menjadi perhatian serius, terutama di Kota Samarinda.

Permasalahan ini menyoroti kelemahan dalam sistem pendidikan Indonesia yang memerlukan pemahaman yang lebih baik akan norma dan etika di kalangan pelajar.

Deni Hakim Anwar, Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, menegaskan urgensi pemahaman norma dan etika di kalangan pelajar sebagai langkah krusial dalam mencegah terjadinya kekerasan terhadap guru.

“Di zaman saya itu, kita dengan guru sangat hormat sekali, sehingga kita sangat senang bersama dengan guru kita, karena guru ini sudah kita anggap sebagai orang tua kedua di sekolah,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Deni juga menyoroti peran penting orang tua dalam membentuk pendidikan moral dan etika anak-anak. Ia menekankan bahwa orang tua harus terlibat aktif dalam mengawasi perkembangan moral anak, baik melalui pendekatan agama maupun dukungan dalam prestasi sekolah.

“Posisi anak di sekolah itu hanya menimba ilmu dengan baik dan menghormati gurunya. Ini saja yang paling penting. Sementara itu, proses pengawasan nilai moral dan etika, kita kembalikan kepada orang tua,” paparnya.

Deni berharap, dengan adanya tanggung jawab bersama antara orang tua dan guru dalam perannya masing-masing, tindak kekerasan terhadap guru di sekolah dapat diminimalisir melalui upaya kolaboratif yang kuat dari semua pihak terkait.

Dengan kesadaran norma dan etika yang lebih tinggi, diharapkan pelajar dapat menjaga keharmonisan lingkungan belajar dan menciptakan atmosfer yang aman dan nyaman bagi semua pihak terlibat dalam dunia pendidikan.

“Ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan sistem pendidikan yang lebih baik dan lebih manusiawi,” imbuhnya. (Adv/RN/Par)

Iklan