UpdateIKN.com, Samarinda – Festival Ekonomi Digital terbesar di Kalimantan Timur, Kaltim Digifest 2025, resmi digelar sejak 29–31 Agustus 2025. Acara ini menghadirkan beragam program inovatif untuk mempercepat transformasi digital sekaligus memperkuat inklusi keuangan di Bumi Etam.
Budi Widihartanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menegaskan pentingnya kolaborasi dalam membangun ekosistem digital yang kuat dan inklusif.
“Kaltim Digifest 2025 bukan sekadar festival, tetapi ruang kolaborasi untuk mendorong masyarakat, pelaku usaha, perbankan, dan komunitas digital agar bersama-sama mempercepat transformasi ekonomi digital,” katanya.
Menurutnya, digitalisasi Indonesia tengah tumbuh sangat pesat. Data Bank Indonesia menunjukkan transaksi pembayaran digital pada Juli 2025 mencapai 4,44 miliar atau tumbuh 45,3 persen yoy. Sementara itu, QRIS melonjak 162,77 persen yoy, dengan lebih dari 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant.
“Pertumbuhan transaksi digital ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya pada ekosistem digital. Namun, di Kalimantan Timur kita menghadapi tantangan literasi keuangan yang baru 57,14 persen. Karena itu, edukasi dan pendampingan menjadi hal penting yang terus kita lakukan,” terangnya.
Budi Widihartanto menyebut, Kaltim memiliki peluang besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi digital berkat dukungan infrastruktur.
“Dengan adanya satelit SATRIA-1 dan jaringan 5G Ibu Kota Nusantara (IKN), kita memiliki fondasi yang kuat untuk memperluas akses digital. Tantangannya adalah bagaimana memastikan seluruh lapisan masyarakat bisa mengakses dan memanfaatkannya dengan baik,” ujar Budi Widihartanto.
Dia menekankan bahwa inklusi keuangan di Kaltim telah mencapai 93,25 persen, namun masih ada ruang besar untuk meningkatkan literasi masyarakat agar lebih cakap dalam menggunakan layanan keuangan digital.
Selama tiga hari, Kaltim Digifest menghadirkan kegiatan yang dirancang untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari Digital Economy Talkshow dengan pakar nasional, Food Expo & Bazaar untuk mendorong UMKM kuliner lokal, Kaltim Run DigiFest yang mengajak generasi muda bergerak aktif, hingga QRISperience Competitions yang memberi pengalaman langsung menggunakan teknologi pembayaran digital.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pengguna aktif dari teknologi digital. Mulai dari UMKM, mahasiswa, hingga komunitas, semua harus mendapat manfaat dari transformasi ini,” kata Budi Widihartanto.
Dengan capaian Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) 97,5 persen, Kaltim dinilai sudah berada di jalur yang tepat dalam menerapkan transparansi dan efisiensi digital. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 8 persen, salah satunya melalui penguatan ekosistem digital yang tangguh.
“Kaltim Digifest 2025 adalah bagian dari langkah besar menuju Generasi Emas. Sinergi yang kita bangun hari ini akan menentukan bagaimana Kalimantan Timur bisa menjadi pusat ekonomi digital yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan,” tutup Budi Widihartanto. (End)