UpdateIKN.com, Samarinda – Judi online menjadi ancaman serius bagi masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim). Sebagai respons, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim bersama Pemerintah Provinsi Kaltim bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan perbankan meluncurkan gerakan “Generasi Kaltim Hebat Anti Judi Online” yang dirangkai dengan penutupan Pekan Olahraga dan Seni Perbankan (PORSEBANK) 2024, di Kantor BI Kaltim, Sabtu (31/8/2024).
Melalui peluncuran ini, Kaltim menegaskan komitmennya untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk judi online, yang telah merugikan 2,73 juta orang di seluruh Indonesia, dengan 79 persen korbannya berasal dari golongan masyarakat berpenghasilan rendah, dan 2 persen adalah anak-anak di bawah 10 tahun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto, yang juga Ketua Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD), menyampaikan, tindakan pencegahan ini sangat penting di tengah melonjaknya transaksi judi online yang mencapai Rp101 triliun pada kuartal pertama 2024.
Dalam sambutannya, Budi Widihartanto memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung penandatanganan komitmen anti judi online ini.
“Judi online sudah sangat meresahkan dan mengancam kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu kami berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melawan judi online melalui prinsip 3 Jaga, yaitu jaga iman, jaga keuangan sehat, dan jaga gadget,” ucap Budi Widihartanto dengan tegas.
Gerakan ini diresmikan pada acara penutupan PORSEBANK 2024, sebuah ajang yang memperkuat silaturahmi dan sinergi antara instansi pemerintah, TNI-POLRI, perbankan, serta sektor swasta.
Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur Kaltim, yang diwakili oleh Drh. Arief Murdiyanto, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap inovasi edukasi dan literasi keuangan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan OJK.
“Inisiatif ini tidak hanya memberantas perjudian, tetapi juga meningkatkan kepercayaan dan akses masyarakat terhadap layanan perbankan yang lebih baik,” ujarnya.
Kegiatan penandatanganan komitmen ini bukan hanya simbolis, melainkan juga disertai aksi nyata dengan diadakannya pawai bersama oleh para pimpinan dan pegawai perbankan yang berkeliling kawasan Kantor Bank Indonesia hingga Jalan Gajah Mada, Samarinda. Pawai ini merupakan bentuk ajakan kepada masyarakat untuk menjauhi segala bentuk perjudian, sekaligus sebagai pernyataan tegas bahwa Kaltim bersatu melawan kejahatan dunia maya ini.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus menguatkan sinergi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim, OJK, perbankan, serta mitra strategis lainnya melalui berbagai program literasi dan edukasi digital.
Program-program ini termasuk edukasi penggunaan QRIS, serta perlindungan konsumen guna memastikan masyarakat Kaltim lebih melek digital dan terlindungi dari ancaman judi online yang semakin marak. (**/Par)