UpdateIKN.com, Samarinda — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (KPwBI Kaltim) kembali menghadirkan kegiatan edukatif yang inspiratif melalui talkshow bertajuk “Rupiah Keren: Menjelajahi Kisah Sejarah Uang Rupiah Bersama Quinn Salman”, di Samarinda Convention Hall, Jumat sore (7/11/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Kaltim Paradise of The East Summer Fest 2025, sebuah agenda tahunan Bank Indonesia Kaltim yang selalu dinantikan masyarakat karena berhasil memadukan edukasi, ekonomi kreatif, dan pariwisata dalam satu wadah besar.
Talkshow ini menghadirkan narasumber utama Akbar Samudra, Manajer Pengelolaan Uang Rupiah KPwBI Kaltim, bersama Quinn Salman, aktris sekaligus penyanyi muda, serta Ernawati Jatiningrum, Plt Kepala Museum Bank Indonesia, dengan Echy Gazella sebagai moderator.
Dalam sesi pemaparan, Akbar Samudra menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman edukatif kepada pelajar, khususnya siswa SMA dan sederajat, agar mereka dapat mengenal dan menghargai rupiah sejak dini.
“Kegiatan seperti Summer Fest dan Rupiah Keren ini bagian dari upaya kami memberikan pemahaman edukasi kepada siswa sekolah di level SMA dan sederajat. Kami ingin sejak dini, para pelajar tahu bagaimana memperlakukan uang rupiah dengan benar,” ucap Akbar.
Menurutnya, banyak masyarakat yang belum memahami bahwa rupiah bukan sekadar alat transaksi, melainkan simbol kedaulatan negara.
“Rupiah itu simbol kedaulatan bangsa. Kalau dari awal kita tidak menanamkan pemahaman kepada generasi muda, bisa saja suatu saat mereka tidak lagi menghargai rupiah. Kita pernah belajar dari pengalaman di beberapa wilayah terpencil, di mana masyarakatnya tidak menggunakan rupiah dan akhirnya wilayah tersebut menjadi rawan pengaruh asing. Ini jadi pelajaran penting bahwa penggunaan rupiah adalah bagian dari menjaga keutuhan NKRI,” terang Akbar.
Dia mengatakan, Bank Indonesia terus menguatkan program CBP Rupiah (Cinta, Bangga, Paham Rupiah) yang menjadi fokus utama dalam kegiatan edukasi.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin menanamkan nilai Cinta, Bangga, Paham Rupiah. Cinta artinya merawat dan memperlakukan uang dengan baik. Bangga artinya menggunakan rupiah di mana pun kita berada, dari Sabang sampai Merauke. Dan Paham artinya mengetahui bagaimana mengenali keaslian uang serta menggunakannya dengan bijak,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, memahami rupiah bukan hanya soal mengenali ciri-ciri uang asli, tetapi juga memahami makna ekonomi di baliknya.
“Kalau sejak sekolah mereka tahu cara mengelola uang, mereka akan lebih bijak dalam berbelanja dan menabung. Dari situ tumbuh kesadaran ekonomi yang baik, dan itu semua berawal dari mengenal rupiah,” katanya.
Acara Rupiah Keren juga menghadirkan sesi mengenal sejarah uang rupiah dari masa ke masa, mulai dari Oeang Republik Indonesia (ORI) pada masa awal kemerdekaan hingga evolusi uang rupiah modern.
“Kita tunjukkan bagaimana perjalanan uang rupiah. Dulu, pada masa perjuangan, uang itu menjadi simbol keberanian bangsa untuk berdiri sendiri. Sekarang, rupiah juga harus kita jaga karena inilah lambang jati diri Indonesia di mata dunia,” tutur Akbar.
Selain itu, peserta diajak memahami pentingnya menggunakan rupiah secara bijak di era digital. Akbar menegaskan bahwa digitalisasi keuangan tidak boleh membuat masyarakat melupakan nilai dasar rupiah sebagai simbol negara.
“Transaksi boleh digital, tapi nilai rupiah tidak boleh hilang. Di balik setiap transaksi digital, tetap ada rupiah yang menopang sistem ekonomi nasional,” ujarnya.
Menurut Akbar, kegiatan seperti ini tidak boleh berhenti hanya pada acara seremonial, melainkan perlu dilakukan secara berkelanjutan agar nilai-nilai edukatifnya benar-benar melekat di masyarakat.
“Kalau sejak dini mereka diajarkan bagaimana menghargai uang, maka nanti ketika dewasa mereka bisa mengelola keuangan dengan lebih baik. Mereka tahu bagaimana menggunakan uang untuk hal produktif, bukan konsumtif,” katanya.
“Kita ingin generasi muda bukan hanya cerdas digital, tapi juga cerdas finansial dan bangga dengan mata uangnya sendiri. Karena rupiah adalah simbol eksistensi Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat,” tegas Akbar.
Talkshow ini disambut meriah oleh ratusan peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Mereka terlihat antusias mengikuti sesi edukatif yang dikemas ringan namun penuh makna.
Acara juga dimeriahkan oleh penampilan Quinn Salman, yang membawakan lagu-lagu bertema semangat. Melalui suaranya, Quinn mengajak anak muda untuk bangga menggunakan rupiah dan berkontribusi dalam menjaga ekonomi bangsa. (Putri/Par)






