UpdateIKN.com, Kukar –   Darwis, pria berusia 51 tahun, warga Tanjung Pimping, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diterkam buaya saat membersihkan empang di dekat rumahnya, Selasa pagi (29/4/2025).

Peristiwa tragis itu bahkan disaksikan langsung oleh anak korban yang saat kejadian ikut membantu membersihkan empang dari koloni bunga teratai.

Sebelum kejadian, sekira pukul 10.00 Wita, Darwis dan anaknya membersihkan empang milik warga dari koloni bunga teratai. Tanpa disadari keduanya, rupanya seekor buaya telah mengintai. Saat itulah, tiba-tiba buaya menerkam tubuh Darwis dan menyeretnya masuk ke dalam air.

Sementara itu, anak korban yang melihat kejadian tersebut kaget dan panik. Namun dia tak mampu menyelamatkan ayahnya, lantaran kejadian yang begitu cepat. Dia langsung berteriak histeris meminta bantuan warga sekitar.

Seketika di lokasi kejadian menjadi ramai oleh warga yang berdatangan begitu mengetahui ada warga yang diterkam buaya.

Pencarian korban sempat dilakukan oleh warga sekitar, tetapi rupanya di empang tersebut masih ada buaya yang menyebabkan warga juga khawatir akan keselamatan mereka. Akhirnya kejadian itu dilaporkan ke Basarnas Kaltim.

Kepala Basarnas Kaltim , Dody Setiawan mengatakan, Tim Rescue Pos SAR Sangatta diturunkan ke lokasi kejadian (LKP) untuk melaksanakan operasi SAR.

“Pencarian korban akan difokuskan pada radius satu kilometer dari lokasi kejadian. Kami mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia dan berkoordinasi dengan potensi SAR, serta masyarakat sekitar. Kendala medan dan keberadaan satwa liar menjadi tantangan, namun kami akan terus berupaya maksimal,” ujarnya.

Pencarian dilakukan oleh Tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Sangatta, Polairud Anggana dan Muara Badak, potensi SAR Kutai Kartanegara dan Samarinda, serta warga dan keluarga korban. Peralatan seperti perahu karet, kendaraan rescue, peralatan medis dan komunikasi telah dikerahkan ke lokasi.

Kondisi cuaca di lokasi kejadian dilaporkan berawan, namun upaya pencarian tetap dilakukan dengan penuh kewaspadaan, mengingat daerah tersebut merupakan habitat alami buaya dan satwa liar lainnya. (Ramadhani/Par)

Iklan