Basarnas Kaltim Bergerak Evakuasi KM Mitra Utama 06 yang Mati Mesin di Selat Makassar

Basarnas Kaltim Bergerak Evakuasi KM Mitra Utama 06 yang Mati Mesin di Selat Makassar

UpdateIKN.com, Kutim  – Basarnas Kaltim masih menuju lokasi kapal KM Mitra Utama 06 yang mengalami mati mesin di perairan Selat Makassar untuk melakukan evakuasi terhadap seluruh awak kapal. Diperkirakan tim akan sampai pukul 11.30 Wita, Senin (26/8/2024).

“Update terakhir, untuk tim Basarnas Kaltim masih perjalanan ke lokasi KM. Mitra Utama yang jaraknya pada posisi sekitar 10 Mil dari posisi tim saat ini. Perkiraan sekitar pukul 11.30 Wita, tim sudah tiba di lokasi kapal Mitra Utama,” ujar Kasi OPS Basarnas Kaltim, Endrow Sasmita, saat dikonfirmasi UpdateIKN.com.

Menurutnya, saat ini seluruh awak kapal KM Mitra Utama 06 yang berjumlah enam orang tersebut, yang terdiri dari kapten kapal dan ABK kapal dalam kondisi selamat dan sehat.

“Info sementara, seluruh Tim SAR Gabungan dan ABK KM. Mitra Utama  dalam keadaan sehat,” sebutnya.

Terkait dengan proses evakuasi yang akan dilaksanakan Basarnas Kaltim, Endrow Sasmita menyebut pihaknya merencanakan akan melakukan penarikan kapal menuju ke lokasi terdekat. Namun demikian, hal tersebut dilakukan dengan melihat kondisi cuaca dan arus di lokasi kejadian.

“Untuk proses evakuasi direncanakan dengan cara di towing atau tarik ke lokasi yang terdekat dengan daratan. Alternatif lokasi evakuasi ke Bontang, Sangatta atau sandaran yang disesuaikan dengan kondisi cuaca dan arus di lokasi,” terangnya.

Berita sebelumnya, kapal KM Mitra Utama 06 yang dikemudikan Sulaiman berlayar dengan rute Berau, Kaltim menuju Bali. Namun dalam perjalanan tersebut tiba-tiba kapal mengalami kendala tepat ketika melintas di perairan Selat Makassar.

Kapal KM Mitra Utama 06 tersebut mengalami mati mesin dan tersangkut rumpon nelayan di Selat Makassar, sekira pukul 15.10 Wita, Sabtu kemarin.

Nahkoda kapal, berupaya untuk meminta bantuan dan menghubungi pemilik kapal untuk menginformasikan mengenai kondisi kapal saat itu. Tetapi baru dapat tersambung pada Minggu (25/8/2024).

Selanjutnya, pemilik kapal langsung menghubungi Basarnas Kaltim untuk meminta bantuan evakuasi. (Ramadhani/Par)

Iklan