UpdateIKN.com, Samarinda – Kebakaran hutan yang terjadi di hampir seluruh wilayah Kaltim sejak musim kemarau melanda, harus menjadi perhatian. Bukan hanya bagi pemerintah daerah dan instansi terkait, tetapi juga seluruh masyarakat.
Terlebih, lahan dan hutan di Kaltim sangat luas dengan berbagai kondisi dan letaknya yang terpencar-pencar. Sehingga, untuk meminimalisir kebakaran hutan dan lahan, serta penganan dini jika terjadi kebakaran harus benar-benar dipikirkan. Khususnya dengan penyiapan fasilitas, sarana dan prasana serta sumber daya manusia (SDM) pemadam kebakaran.
Anggota DPRD Kaltim, M Udin meminta BPBD provinsi dan BPBD kabupaten/kota untuk benar-benar dapat memaksimalkan anggaran yang ada di OPD masing-masing, dalam rangka penanganan bencana, seperti kebakaran hutan dan lahan yang saat ini sering terjadi.
“Harapan kita, dengan banyaknya kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan seperti sekarang ini, harus dimaksimalkan anggaran di BPBD. Di sana memang bukan tim unit untuk pemadaman, tapi pencegah bencana yang ada,” katanya.
Dikatakannya, pemerintah daerah wajib mendukung kinerja BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), karena dua OPD tersebut menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana.
“Dengan adanya kebakaran hutan dan lahan saat ini, kita siapkan dulu infrastrukturnya, kalaupun terjadi sesuatunya mereka sudah siap. Saya berharap di 10 kabupaten/kota atau 8 kabupaten/kota yang rawan, itu benar-benar diperhatikan,” katanya.
Menurut dia, dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, wilayah yang paling aman dari kebakaran lahan dan hutan adalah Kota Bontang dan Kota Balikpapan, lantaran memiliki hutan dan lahan yang sedikit.
“Maka kita siapkan segala sesuatunya. Jadi ketika ada kebakaran melanda, mereka siap. Karena kalau siap di Samarinda saja untuk mengakses seperti Kubar itu butuh 8 hingga 10 jam. Kalau ke Berau butuh waktu panjang, karena belum tentu BPBD di Berau sudah siap segala sesuatu untuk penanganan yang ada,” tandasnya. (Putri/MJ/Adv/DPRD Kaltim)