Anggaran Beasiswa Kaltim Tuntas Tersisa Rp3,5 Miliar, Ini Kata Agus Aras

UpdateIKN.com, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Agus Aras, menyoroti serius persoalan sisa anggaran sebesar Rp3,5 miliar dalam program Beasiswa Kaltim Tuntas.
Agus Aras menyebutkan adanya penyaluran beasiswa yang tidak tepat sasaran dan meminta pengawasan lebih ketat agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Program Beasiswa Kaltim Tuntas merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang bertujuan membantu mahasiswa kurang mampu dan berprestasi. Namun, dalam pelaksanaannya, ditemukan sejumlah ketidaksesuaian yang menjadi perhatian legislatif.
“Ketika itu ada semacam ketidaksesuaian, maka menjadi tanggung jawab inspektorat untuk segera melakukan perbaikan. Jika ada kelebihan pembayaran, maka pihak terkait harus mengembalikan dan bertanggung jawab,” ujarnya Agus Aras ditemui Jumat (23/5/2025).
Dikatakannya, temuan-temuan tersebut diungkapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Menurut dia, hal seperti ini mencoreng semangat pemerataan pendidikan yang diusung oleh program tersebut. Selain itu, Agus juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan penyaluran bantuan pendidikan ini.
“Termasuk beasiswa itu, harapannya ke depan ini tidak terjadi lagi. Kita tahu bersama bahwa program Gratispol saat ini masih dalam tahap awal realisasi. Kita harap pelaksanaannya lebih baik ke depannya, karena sangat disayangkan jika program sebesar Beasiswa Kaltim Tuntas masih menyisakan persoalan,” ujarnya.
Agus Aras juga mendorong pemerintah provinsi dan instansi terkait agar meningkatkan sistem pengawasan, mulai dari proses seleksi hingga pencairan dana.
Dia berharap sistem verifikasi penerima beasiswa dapat diperkuat agar program benar-benar menyentuh sasaran yang tepat, yaitu mahasiswa yang benar-benar membutuhkan.
Dengan sisa anggaran sebesar Rp3,5 miliar, Agus mendesak agar segera ada tindak lanjut yang transparan, termasuk laporan resmi dari pihak inspektorat mengenai penggunaan dana dan langkah korektif yang telah diambil. DPRD Kaltim, menurutnya, akan mengawal ketat setiap rupiah yang dialokasikan untuk sektor pendidikan.
Beasiswa Kaltim Tuntas menjadi sorotan publik karena menyangkut masa depan generasi muda Kalimantan Timur. Maka dari itu, penyalurannya harus benar-benar sesuai dengan prinsip keadilan dan profesionalisme.
“Kami di Komisi IV akan terus memantau perkembangan program ini. Jangan sampai anggaran pendidikan yang seharusnya memberdayakan justru menjadi sumber masalah karena lemahnya pengawasan,” tutup Agus Aras. (Putri/ADV)